13 Juli 2013

Bulan Ramadhan

Leave a Comment

Bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasasalat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surat Al - Baqarah ayat 185 : 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya : 
"Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu(QS. Al-Baqarah : 185)

Ramadhan berasal dari akar kata ر م ﺿ , yang berarti panas yang menyengat atau kekeringan, khususnya pada tanah. Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan ke sembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu gunung dan pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadan, bulan dengan panas yang menghanguskan.
Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya Ramadan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau, diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai Ramadan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Wallahu `alam.
Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah. Namun kata ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan ramadan. Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata mau buta. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen Ramadan oleh para penganut Islam yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi.

A.  Puasa Ramadhan
Selama bulan Ramadan, penganut agama Islam akan berpuasa setiap hari sampai Idul Fitri tiba. Ied artinya Hari Raya. Fithri berasal dari kata fathara artinya 'memecah, mengakhiri". Ied al-Fithri artinya Hari Raya Mengakhiri Puasa (Ramadan).
Niat Puasa :
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
Artinya : "Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi tahun ini karena Allah Taala"
Hari terakhir dari bulan Ramadan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di dunia. Pada malam harinya (malam 1 Syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para penduduk (yang beragama Islam) akan mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, kadang-kadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api.
Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, baik laki-laki maupun perempuan muslim akan memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya Salat Ied. Salat dilakukan dua raka'at kemudian akan diakhiri oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi ma'af di antara para muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertai Ramadan.
Dalil diwajibkan berpuasa : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS. Al-Baqarah : 183)

B.  Rukun Puasa
  1. Niat.
  2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari
C.  Orang yang Diwajibkan Berpuasa
Para Ulama' telah sepakat, bahwa orang yang diwajibkan berpuasa ini adalah :
  1. Beragama Islam;
  2. Berakal sehat, yakni memiliki daya ingat yang sempurna (tidak gila);
  3. Baligh, yakni sampai batas umur. Bila ia seorang laki - laki sudah pernah bermimpi keluar mani dan bila perempuan sudah datang bulan (haidh);
  4. Kuat berpuasa;
  5. Orang yang menetap/bermukim;
  6. Perempuan yang suci dari haidh dan nifas
D.  Orang yang Boleh Tidak Berpuasa
  1. Orang yang sedang sakit;
  2. Musafir;
  3. Wanita yang sedang haidh atau nifas;
  4. Wanita yang sedang hamil atau menyusui;
  5. Lansia.
E. Hal - hal yang Membatalkan Puasa
  1. Makan dan Minum secara disengaja, bila lupa wajib baginya meneruskan puasanya bila ingat;
  2. Bersenggama dengan istri di siang hari. Dan sebagai dendanya diwajibkan puasa 2 bulan berturut - turut;
  3. Berdusta;
  4. Niat berbuka puasa sebelum waktunya, walau tidak makan dan minum;
  5. Mengeluarkan mani dengan sengaja, karena mencium atau memeluk istri atau dengan jalan on*ni;
  6. Muntah dengan sengaja, karena memasukkan jari ke mulut;
  7. Haidh dan Nifas bagi wanita.
  8. Makan dan Minum karena menduga matahari sudah terbenam padahal belum
  9. Murtad
  10. Hilang akal sehat (pingsan, mabuk atau gila)
  11. Berbuat keji yang dilarang oleh Allah SWT.
F.  Hal - hal yang Diperbolehkan Ketika Puasa
  1. Berkumur - kumur saat berwudhu';
  2. Istinsyaq yaitu memasukkan air ke rongga hidung saat berwudhu', asalkan tidak ada unsur kesengajaan untuk memasukkan air ke kerongkongan;
  3. Hal - hal yang tidak mungkin bisa dihindari. Umpamanya menelan ludah, menghirup debu jalanan, dan sebagainya;
  4. Memakai celak dan meneteskan obat mata kedalam mata;
  5. Injeksi atau suntikan;
  6. Junub di waktu subuh;
  7. Berbekam (canduk);
  8. Keluar mani karena bermimpi;
  9. Menyelam dalam air;
  10. Makan dan minum di waktu malam sampai imsyak.
G.  Sunnah Puasa
  1. Makan sahur, yakni makan di akhir malam/sesudah tengah malam. Dan ini di sunnah-kan bagi orang yang hendak berpuasa;
  2. Menyegerakan berbuka, apabila matahari sudah benar - benar terbenam;
  3. Menggosok gigi, baik di pagi hari maupun sore hari;
  4. Giat beribadah pada 10 hari terkahir Bulan Ramadhan, baik siang ataupun malamnya;
  5. Memperbanyak membaca Al-Qur'an baik siang maupun malamnya.
  6. Menjauhi hal - hal yang bertentangan dalam berpuasa;
  7. Menjauhi sifat - sifat tercela;
  8. Berdo'a berbuka puasa, yakni :
"Allahuma Laka Shumtu Wa Bikaa 'Amaantu Wa 'Alaa Rizqika Afthortu  Birrahmatika Yaa Arhamma Rahimmin"

Artinya : "Wahai Tuhanku, karena-Mu lah aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang"
H. Hikmah Puasa
  1. Salah satu dari hikmah keutamaan puasa ramadhan ini bagi Umat Islam adalah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Hal ini berdasarkan sebuah dalil hadist yang berbunyi :"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mencari ridha Allah, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."(Hadits Mutafaqun ‘Alaih).
  2. Meningkatkan rasa syukur kita terhadap banyaknya nikmat yang telah Allah Ta'ala anugerahkan kepada kita semuanya. Hal ini bisa kita lakukan dengan melakukan berbagai amalan kebaikan dalam bulan ramadhan seperti contohnya bersedekah kepada orang-orang fakir pada bulan Ramadhan mulia ini, Banyak memberi dan jadilah seseorang yang memberikan pemberian orang yang tidak takut miskin. Berderma dengan harta dan kebaikan kepada saudara-saudaramu yang membutuhkan, dan menjadi orang yang mensyukuri nikmat Allah.
  3. Ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kurang berkecukupan. Dalam puasa kita tentu merasa lapar dan dahaga, mengingatkan kita betapa menyedihkannya nasib orang yang tidak berpunya. Mungkin kita hanya beberapa jam saja, lalu kita bisa berbuka puasa, sedangkan mereka yang miskin tak berpunya bisa saja puasa sepanjang siang dan malam. Tentu ini membuat kita menjadi lebih bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang diberikanNya.
  4. Melatih diri kita pribadi khususnya untuk menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Jika pada 11 bulan yang lalu kita sering melalaikan Allah untuk hal-hal yang bersifat duniawi, ini saatnya kita menata diri dalam beribadah kepadaNya, supaya tercapai keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat. Ibadah dan pekerjaan dunia haruslah seimbang, sehingga kita menjadi manusia yang seutuhnya yang banyak memberikan kebaikan kepada banyak manusia.
  5. Puasa akan membiasakan umat Islam untuk hidup disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.


Rules !!!

- No SARA !
- No Spam !
- No NGOMONG KASAR !
- No Porn !
- No Active Link !